Ziarah, Dewan Kyai/Nyai dan Dewan Ampuh Al-Musri’ : Ma‘unah, Istidrâj, Karamah, Mukjizat
Bagikan ini :

Cianjur, Al-musri’ Media

Dewan Kyai Miftahulhuda Al-Musri’ memimpin Ziarah dan para santri Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ ke makam Syeh Ja’far Sidiq, Syaih Haji Abdul Muhyi Pamijahan hingga Syeh Prabu Hariang Kencana yang diadakan rutin satu tahun sekali oleh para Dewan Kyai / Nyai dan para Ampuh (amanat sepuh) Miftahulhuda Al-Musri’ Pusat.

Saat berada di bus, perjalanan menuju Syeh Prabu Hariang Kencana, Pangersa HJ, Siti Maryam menyampaikan Mauidzhoh Hasanah tentang Ma’unah, Istidraj, Karamah dan Mukjizat.

“Beliau Menyampaikan bahwa Ma‘unah (pertolongan) Ma‘unah atau pertolongan muncul pada manusia umumnya sebagai bentuk pertolongan Allah kepada mereka, dan terjadi pada perkara umum pula seperti sembuhnya orang yang sudah putus asa bahwa ia tak akan sembuh sama sekali. Derajat ma‘unah ini tidak mencapai irhash maupun mukjizat meski ia dikategorikan sebagai perkara di luar kebiasaan.

Istidrâj Istidrâj diperlihatkan Allah melalui orang-orang kafir dan fasik sebagai fitnah, tipuan, dan bencana bagi orang-orang di sekitar mereka. Contoh, orang kafir semakin sejahtera. Orang durhaka menjalani hidup lancar tanpa cobaan berarti.

Karamah atau keramat sama seperti mukjizat. Namun karamah Allah perlihatkan melalui orang-orang saleh dan para auliya. Seperti karamah Syekh Syeh Haji Abdul Muhyi .

Mukjizat adalah perkara di luar kebiasaan yang diperlihatkan oleh Allah melalui rasul dan nabi-Nya untuk membenarkan kenabiannya. Contohnya, Nabi Ibrahim yang tidak terbakar oleh api karena Allah menjadikannya dingin, air keluar dari sela jari Nabi Muhammad SAW, Nabi Isa dapat menghidupkan orang mati dan banyak contoh mukjizat lainnya.”

Dalam kesempatan yang sama, ia juga menuturkan, kegiatan ini harus kita ambil pelajaran dari apa-apa yang diajarkan Nabi kepada Salafunas Sholih tiada lain dengan mencintai Aulia Allah maka rahmat dan ridho-Nya akan sampai juga kepada kita.

“Berziarah kepada Aulia Allah, merupakan ajaran Nabi Muhammad SAW kepada umatnya, minimal kita tidak lupa sejarah mereka Orang-orang yang dicintai Allah Ta’ala, (المرء مع من احب) ‘seseorang akan dikumpulkan bersama orang yang dicintai nya’ semoga kita dikumpulkan bersama mereka.”

“Wisata Ziarah Ini menjadi wasilah bagi para santri Miftahulhuda Al-Musri’ untuk mendapatkan pengertahuan terkait para pendakwah Islam di Nusantara, dan ngalab keberkahan sebagai pengikut ajaran para Wali yang bermanhaj Ahlusunnah wal Jamaah.”

Penulis: Dimas Pamungkas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *